4/9/09
partikel rindu
Aku rasakan kehadiranmu sayangku
Lewat partikel-partikel udara yang kuhirup
Kurasakan sentuhanmu sayangku
Lewat pejam dan lepas jiwaku
Aku merasakan..
Di sini,
Ada gemuruh rindu
Ada getar yang tak teralirkan
Ada ingin yang tak terlaksana
Aku tahu keberadaanmu
Kau tahu keberadaanku
Tapi kita tak bersama
Tak bisa menyatukan jemari lewat genggaman
Sayangku,
Di rerontokan daun ingin kugugurkan pula rinduku
Namun ternyata ia tak juga habis, malah merimbun
Bersama angin ingin kulayangkan segala hampa-hampa tanpamu
Namun angin hanya mampu menerbangkan separuhnya
Setengahnya masih menggelayuti dan ternyata beranak pinak
Sayangku,
Berpuluh retakan telah kutambal
Hanya agar kerinduan tak terus menjalar
Beragam mantra telah kuucap
Namun rindu semakin memburu
Tampaknya,
Takkan ada yang mampu menyembuhkannya selain kebersamaan.
Labels:
Percik puisi,
tetes rindu
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
3 comments:
mata saia berembun ketika membacanya *menghapus embun*
Karena rindu adalah tanah yang menantikan gugur-gugur daun :)
*senang berkunjung kesini. saya simpan linknya di blog saya ya, mas Langit Pagi.
@ tyara: :)
@ ridwan: terimakasih atas kunjungannya. silahkan disimpan linknya..
Post a Comment