10/31/08
Cinta: daun, capung.
Masih mungkinkah kau ingin bersamaku? Sedang langkahmu berdepa menjauhiku. Seperti daun yang berguguran meninggalkan ranting, lalu hijrah bersama kereta angin: hilang.
Hadir tak terduga, pergi tak berjejak. Serupa capung-capung cantik yang berterbangan di taman rumahku, kemudian sejenak hinggap di ranting kemuning. Lalu, pergi entah kemana: dirimu.
Kebahagiaan yang kau beri sebentuk mimpi, yang tak kudapati ketika terbangun.
Labels:
Percik puisi,
tetes sepi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment