11/1/08
Klimaks
Pertama, kau petikan aku sekuntum tenang. Esoknya kau kirimkan aku seikat gembira berpita merah jambu. Berikutnya, kau berikan aku selimut
bergambar hati: jiwaku nyaman dan berhias bebungaan.
Semua tak berlangsung lama: senyum satu purnama berganti perih menahun. Tenang melayu, gembira merontok. Selimut hatimu kini menyekapku, tak lagi mendekap.
Kebahagiaan yang kau beri sebentuk jamuan bahagia rentenir: memberikanku setetes, meminta sealiran sungai.
Labels:
Percik puisi,
tetes cinta
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment