Aku ingin bicara padamu, hatiku. Aku ingin menenangkanmu dari kegalauan yang menyesakkan dadamu. Kutahu ada kesedihan berombak di dalamnya.
Lihat!
Kamu menangis, sayang. Air matamu terus mengalir, membentuk siluet luka yang jelas tergambar. Pedihmu tampak begitu dalam. Sedalam itukah cintamu padanya, sehingga kau tak sanggup menerimanya mendua hati?
Wahai sukma yang menggelora, tidurlah! Biarkanlah ia, ragaku yang kesumat terlelap. Melupakan amarah yang berkecamuk.
Lelaplah..
5/24/08
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment