A
Tak mampu ku jelaskan betapa eratnya jiwaku terikat pada cintamu
Betapa engkau mampu memainkan perasaanku seketika engkau mau
Tak dapat kumainkan kata tuk buktikan betapa engkau kuasai relungku
Mengisi sesak ruang hati
Wahai engkau..
Perempuan yang ku sebut cinta,
Entah dengan pemikat apa?
Telah kau ambil bagian jiwaku penuh kelembutan
Hingga tercipta keping-keping penuh kasih sayang
Yang entah dengan bahasa apa sentuhkan asma teragung dalam bathin
Hingga yang terlukis hanya semburat keindahan
Walau terkadang terhias warna luka
Yang sekejap saja sirna
Terlumat arus cinta
Selayaknya,
Ku memeluk sudut terindah dalam rasamu
Karena ku sematkan manik-manik rasaku pada figura hatimu.
***
B
Karena hati bukanlah sebuah rumus
Dimana dapat jelaskan segala hal
Pun begitu dengan ikatan kita
Hati pun tak sejenius pujangga
Hingga dapat main dan rangkaikan kata
Hanya asma cinta yang dapat buktikan ruang jiwamu yang penuh sesak
Tentang kita..
Ku buang jauh pemikat itu
Yang ku ingin kita saling memberi dan menerima sama besar
Dengan bahasa cinta yang hanya kita yang mengerti
Kita cipta keping-keping itu
Dimana satu luka yang tercipta adalah proses pembenahan diri
Hingga kita bisa peluk sudut tersulit keindahan cinta kita.
10/18/07
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment