6/28/08
Adalah luka
Seperti pisau yang mengiris-iris
Mencintaimu adalah luka
Merasakan sejumput bahagia dibelantara nyeri
Dan mencintaimu masih adalah luka
Entah cinta, entah kebodohan
Karena mencintaimu adalah ego
Karena mencintaimu adalah menangguk dusta-dusta dari mulutmu
Dan ku terus mencintaimu
Padahal mencintaiku mungkin tak pernah kau lakukan
Meski penuh luka, dusta kadang tampak indah
Kau rajutkan pelangi semu di hari berwarna abu-abu
Kau gantungkan asa hingga ku nyaris mati terjerat.
Note: hasil menggubah dari puisi fansrhoma
Labels:
Percik puisi,
tetes luka
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment