9/17/08

Kisah sepatu



Aku tak ubahnya sepatu bagi hidupmu.


Sepatu.
Kamu tahu sepatu? Tentu saja kamu tahu.

Sepatulah yang setiap harinya melindungi kakimu dan memperindah penampilanmu. Tapi lihat keberadaannya, berada di telapak kakimu. Kau injak-injak dia di setiap langkahmu. Kau biarkan ia terus terinjak dan menopang beban tubuhmu.

Lalu dia mahkota. Tak selalu bersamamu. Tapi di setiap detak jantungmu, begitu kau agungkan dia. Kau letakan ia di kepalamu, anggota tubuh yang paling kau sucikan. Kau terus sanjung dia. Dan ketika tak bersamanya, kau simpan ia di kotak terindah perhiasan hatimu.

Dan ternyata aku sepatu di matamu. Kuselalu mencoba melindungi dan memperindah taman hatimu. Sedang kau terus menginjak-injak kuntum rasaku. Kuterus menopang beban ranting mawarmu, tapi durimu malah menusuk-nusuk batang jiwaku, kau tak pernah menganggapku ada.

Tapi warna kuntum rasaku tulus menyanyangimu, perempuan. Melindungi dan menjagamu, memperindah hidupmu, agar tak hanya abu-abu.
Warna samar yang selalu dia suguhkan untukmu.

Kan kubiarkan kuterinjak agar kau tak pernah terluka. Terus terinjak dan bermain luka: perih.

Biarkan kutetap memberikan yang terbaik untukmu, meski kau tidak. Hingga di ujung waktu ku tak mampu lagi menghapus lukamu, karena kupun dipenuhi luka. Tak mampu lagi menjadi pendengar dan penopang bebanmu.

Kita berpisah. Entah ku yang pergi, atau kau yang membuangku.

4 comments:

tyara said...

hiks..
ceweknya koq jahat bener..
nganggep sepatu gituh?

dan kalimat terakhir :
"entah... tau dia yg membuangku"
owh..
sakit aja.


yg kuat yah, kak..
=)

tyara said...

hiks..
ceweknya koq jahat bener..
nganggep sepatu gituh?

dan kalimat terakhir :
"entah... tau dia yg membuangku"
owh..
sakit aja.


yg kuat yah, kak..
=)

Izham Ismail said...

i like your stuff man. well done.

masari said...

Pedihh, jangan smp terinjak-injak terus duuunk. Temukanlah seseorang yg adalah tulang rusukmu, ada di dekat hati, bukan menjadikanmu speatu yg terus terinjak-injak pun bukan mahkota yang selalu berada di kepala tanpa bisa menyentuh kalbu.
Btw, itu pic-nya meni sexy pisan, Dim :D