9/11/08
Telah berpulang (saudariku)
Adalah kematian, kedatangannya merupakan sebuah misteri.
Lahir, hidup kemudian mati. Itulah suratan manusia di muka bumi ini. Dan kematian adalah ujung perjalanannya (sesungguhnya awal dari kehidupan kekal di akhirat).
Terlahir dengan menangis, tetapi mereka tersenyum bahagia akan hadir kita. Lalu kita menjalani hidup ini dengan sebaik-baiknya. Dan insya Allah, di akhir usia, ketika menutup ajal kita kan mati dengan tersenyum dan mereka merasa kehilangan dan kan terus mengenang kebaikan yang kita tabur selama mendiami daratan bumi.
Dan pagi kemarin, seorang sepupu meninggal karena kecelakaan mobil bersama seorang sopir dan empat penumpang lainnya dalam angkot yang ia naiki. Naas, mobil tersebut tertabrak kereta api.
Perempuan itu (sepupuku) telah pergi, meninggalkan seorang putri kecil, suami, ayah, ibu dan tiga orang adiknya.
Sepupuku benar-benar pergi. Selepas subuh, dalam perjalanannya menuju tempat kerja, ruang nafkah keluarganya selama ini. Dia pergi dalam puasanya, dalam tujuan sucinya, di Ramadhan ini.
Selamat jalan..
Kami menyayangimu, bangga akan adamu selama ini.
Selamat jalan saudariku..
Semoga surga Allah tempatmu berpulang. Amin.
Labels:
Percik kisah,
tetes luka
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
Turut berdukacita ya Dim, semoga saudara sepupumu mendapat tempat terbaik di Sisi Allah, diterima segala amal ibadah, diampuni segala dosa, dan dilapangkan jalan kuburnya. Ajal yang menjemput ketika tengah berjuang mencukupi kebutuhan keluarga, semoga menjadikannya mendapatkan khusnul khotimah.
Makasih ya teh..
Post a Comment