7/20/08
Just let life flows
Aku tak lagi memiliki gairah tuk bermimpi. Karena mimpi hanyalah ilusi. Karena mimpi hanyalah angan, yang sering menghadirkan luka. Karena mimpi terlalu melenakan, padahal semestinya bila kita memiliki mimpi, bangunlah, dan kejar mimpi tersebut, dengan rencana dan usaha yang kuat.
Ah, biar kujalani saja apa yang terbentang di hadapanku. Tak mau banyak berpikir, apalagi mereka-reka apa yang belum jelas keberadaannya.
Aku hanya ingin menikmati hidup, itu saja. Tak peduli pahit atau manis, rasa yang terhidang dalam wajan takdirku. Karena ku yakin, selama ku mau terus menikmati dan mensyukuri apa yang Tuhan beri, maka hanya akan ada bahagia yang terkecap di bibir hatiku.
Biarlah mereka terus bicara tentang apa yang ada di otak mereka. Mengeluarkan segala penilaian tentangku yang telah membumbung di ubun-ubunnya. Dan aku hanya perlu konsentrasi akan perjalanan hidupku. Tak perlu pasang telinga akan ucap-ucap yang belum tentu nyata kebenarannya, apalagi harus menguping. Tapi, bukan berarti tidak mendengarkan bila ada saran yang teralamatkan untukku.
Aku telah cukup banyak mendapat luka dari orang-orang sekitarku. Tapi, tak sedikitpun terbesit untuk membalas setiap nyeri yang mereka cipta. Karena menghayati hakikat hidup adalah yang terpenting. Bukan begitu, TUHAN?
Yang kutahu, aku hanya perlu untuk selalu menjadi yang benar. Bukan menjadi yang baik. Walaupun semestinya aku menjadi yang baik dan benar. Tapi itu terlalu sulit.
Segala yang baik belum tentu benar. Dan segala yang benar, belum tentu baik bagi mereka. Tapi aku tetap ingin menjadi yang benar. Berusaha sedikit mungkin melakukan kesalahan. Sekali lagi, tanpa perlu ambil pusing ucap-ucap orang yang tak sejalan denganku. Karena perdebatan, hanya buang waktu. Dan beda tetaplah beda. Kecil kemungkinan untuk menjadi sama. Dan ku kan terus melangkah.
Labels:
Percik kisah,
Tetes hidup
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment